Alas Purwo , Cerita Raktyat Banyuwangi
kota banyuwangi |
Pada zaman dahulu hiduplah raja purwa dan raja mataram mereka berdua merupakan saudara kandung kakak beradik. Raja purwa adik raja mataram tinggal di sebuah kerajaan Purwo yang berada di selatan kota Banyuwangi sedangkan raja mataram tinggal disebuah kerajaan yaitu Mataram Nusa Tenggara Barat.
Raja Purwo memiliki seorang permaisuri yang bernama Saenah ia sangat cantik namun sayang tubuhnya di penuhi dengan penyakit borok, kalau orang jawa menyebutnya dengan sebutan GUDIK. Karena takut menular kemudian Raja Purwo mengusirnya kehutan dari Kerajaan.
Pada suatu hari, Raja mataram mengadakan pesta pernikahan anaknya. Kemudian Raja Mataram menyuruh Prajuritnya Pergi ke Kerajaan Purwo untuk meminta sapi dan kambing yang jumlahnya tidak dapat di hitung karena raja Purwo memiliki kekayaan Alam yang melimpah.
Sesampainya dikerajaan purwo Prajuritpun langsung meminta sapi dan kambing: Purwa: " Ada apa kalian kemari? " Prajurit: "Kami disuruh raja Mataram untuk meminta kambing dan sapi, Raja " Purwa: " Ada pesta apa sehingga kalian datang kemari untuk meminta sapi dan kambing kepada ku? " Prajurit: " Raja mataram mengadakan pesta pernikahan besar-besaran Raja " Purwa: " baiklah akan ku ambilkan "
Kemudian Raja Purwa mengambilkan kambing dan sapi dari hutannya dan ditaruh disebuah BUMBUNG besar (semacam tong). Setelah memberikan apa yang diminta, lalu Raja purwo berpesan: Purwa: " Prajurit " Prajurit: " Sendika Raja " Purwa: " Aku memberikan satu pantangan untuk kalian semua " Prajurit: " Apa itu Raja? " Purwa: " Jangan sesekali kalian membuka BUMBUNG ini sebelum kalian sampai di kerajaan " Prajurit: " Sendika Raja Kami tidak akan membuka BUMBUNG ini sebelum kami sampai di Kerajaan "
Prajurit pun mulai berangkat pulang ke Kerajaan. Namun belum sampai kerajaan mataram, para prajuritpun terhenti langkahnya, karena takut di Tipu oleh Raja Purwa, Mereka pun membuka BUMBUNG itu. Terkejutlah mereka sapi dan kambing yang sangat banyak itupun keluar berloncatan dan melindas semua Prajurit, hingga sesudah itu, para prajurit yang tadinya sangat banyak, hanya tinggal beberapa saja. Karena takut di marahi oleh Raja Mataram karena tidak membawa apa yang dipesankan sekaligus jumlah prajurit yang berkurang, mereka pun tidak berani pulang ke kerajaan.
Sementara itu di kerajaan Mataram, Raja Mataram menunggu hingga larut malam Sampai ia berfikir kalau Prajuritnya tidak di izinkan meminta kambing dan sapi oleh raja purwa. Kemudian raja Mataram pun pergi ke kerajaan Purwo.
Sesampainya di kerajaan Purwo: Mataram: " Adik taukah engkau dimana Prajuritku " Purwa: " Bukankah mereka sudah pulang setelah aku berikan sapi dan kambing? " Mataram: " Mereka belum datang ke Kerajaan, bahkan hingga aku sampai di kerajaan ini " Purwa: " Bagaimana bisa? " Mataram: " Apakah engkau tak memberikan apa aku suruh terhadap prajuritku? " Purwa: " Saya sudah memberikannya kak, dengan menaruhnya di dalam sebuah bumbung besar " Mataram: " Aku tidak percaya dengan omong kosong mu itu"
Kemudian terjadilah peperangan yang sangat sengit, beberapa prajurit raja mataram dan raja purwa saling menyerang dan membunuh. Namun, hingga peperangan telah usai, raja Mataram pun kalah dalam peprangan itu. Dalam perjalanan pulang, Raja mataram pun bertemu dengan permaisuri yang bernama saenah yang dulu pernah dibuang oleh raja purwa di tengah hutan yang lebat. Mataram: " Hei kenapa engkau berada di tengah hutan ini sendirian? Bukankah engkau wanita, kenapa engkau berani berada ditengah hutan yang sangat lebat ini? " Saenah: " Raja Mataram? " Mataram: " Iya benar, apakah engkau mengenalku? Siapa engkau wahai wanita " Saenah: " Aku adalah Saenah permaisuri raja purwa" Mataram: " Benarkah engkau ini saenah? Kenapa Engkau berada di tengah hutan ini? " Saenah: " Saya di buang Raja Purwa karena saya memiliki penyakit GUDIK ini Raja. Dan kenapa Raja berada di hutan ini? " Mataram: " Aku habis berperang dengan raja Purwo " Saenah: " Lho ada apa Raja berperang dengan raja Purwa? " Mataram: " Karena ia tidak memberikan kambing dan sapi " Saenah: " Raja mataram kalah? " Mataram: " Benar aku kalah di peperangan itu. apakah engkau mempunyai cara untuk mengalahkan Raja purwa" Saenah: " Anda menyerang dari arah mana raja? " Mataram: " Dari arah barat. " Saenah: " Benar saja anda kalah dalam peperangan itu, karena Raja Purwo menggunakn Ilmu kipas angin dan kelemahan dari kekuatan itu adalah anda harus menyerang dari arah timur. "
Kemudian Saenah pun di ajak di Kerajaan Mataram dan hidup sejahtera disana. Hingga pada hari berikutnya Raja mataram pun mulai menyiapkan prajuritnya untuk berperang lagi dengan Raja Purwa. Sesuai dengan petunjuk saenah, raja mataram pun menyerang melalui arah timur, bersama dengan para prajuritnya, raja matarampun menhabisi semua lini pertahanan kerajaan purwa.
Dalam peperangan yang amat sengit tersebut, raja purwa sangat kualahan melayani serangan yang di berikan terhadapnya dan kerajaannya, hingga kekuatan kerajaan purwa semakin berkurang dan pada akhirnya raja purwa harus menanggung kekalahannya.
Hingga sekarang kerajaan Purwo masih terkenang dan masih ada, namun hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat kerajaan ghaib tersebut.
Source : Dikutip Dari Budayaindonesia
Demikianlah Artikel Alas Purwo , Cerita Raktyat Banyuwangi
Sekianlah artikel Alas Purwo , Cerita Raktyat Banyuwangi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Alas Purwo , Cerita Raktyat Banyuwangi dengan alamat link https://www.liputanglobal.com/2015/04/cerita-rakyat-alas-purwo-banyuwangi.html